Mesin cuci perlu dilakukan perawatan secara rutin agar memiliki masa pakai lebih panjang dan terhindar dari kerusakan. Namun, banyak orang masih belum tahu cara membersihkan mesin cuci dengan benar sehingga dampaknya tidak maksimal.

Dengan melakukan pembersihan secara rutin, maka komponen-komponen akan bekerja dengan baik dan terhindar dari masalah. Jamur atau lumut merupakan contoh paling banyak mengganggu performa alat elektronik tersebut.

Cara Membersihkan Mesin Cuci dengan Benar

Di bawah ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara membersihkan mesin cuci. Pastikan untuk mengikuti secara berurutan agar tidak ada masalah yang terjadi. Selain itu, ada kemungkinan terdapat perbedaan cara tergantung dari jenis peralatannya.

1. Membersihkan filter pompa

Pertama-tama, sebaiknya jangan langsung membersihkan bagian tabung, melainkan filter pompa terlebih dahulu. Bersihkan filter dengan air hangat lalu gosok menggunakan sikat kecil. Cara ini akan membantu mengeluarkan benar-benda asing di dalamnya seperti serat kain dan sebagainya.

Sumbatan tersebut memang akan cukup mengganggu saat proses mencuci dilakukan karena pembuangan air menjadi tidak maksimal. Apabila dibiarkan terlalu lama, sumbatan akan semakin banyak dan bukan tidak mungkin menyebabkan kerusakan seperti getaran berlebih.

2. Menyemprot gasket dan pintu

Selanjutnya lakukan pembersihan pada bagian gasket. Pada umumnya, jamur dan bau yang muncul sering diakibatkan oleh residu sabun pada karet pintu lalu ditambah dengan lingkungan terlalu panas di dalam mesin. Untuk membersihkannya pun tidak boleh sembarangan.

Siapkan air panas lalu campur dengan sabun. Semprotkan campuran tersebut pada gasket dan tarik lipatan supaya masuk secara sempurna. Setelah itu, jangan lupa untuk mengelapnya menggunakan air bersih sekaligus di bagian pintu dalam.

3. Merendam tabung

Apabila bagian sebelumnya sudah dibersihkan dengan benar, maka barulah Anda bisa mulai membersihkan bagian tabung. Tabung mesin cuci adalah salah satu komponen utama dan sangat penting untuk dibersihkan.

Pasalnya, cucian pakaian kotor akan diletakkan di komponen tersebut, sedangkan Anda tidak tahu apa saja jenis kotoran menempel pada pakaian. Setelah digunakan, ada kemungkinan kotoran tersebut menempel pada tabung sehingga perlu dibersihkan.

Untuk membersihkannya tidak terlalu sulit. Anda cukup mengisi mesin cuci menggunakan air panas. Apabila terdapat pengaturan khusus, silakan pilih suhu paling tinggi. Tujuan cara ini adalah menekan pertumbuhan bakteri penyebab bau agar lebih tuntas.

4. Masukkan pemutih

Setelah itu, silakan tambah sekitar 1 liter pemutih ke tabung yang sudah terisi oleh air panas. Dalam hal ini, detergen tidak perlu ditambahkan. Hidupkan mesin dan jalankan siklus wash and spin. Tunggu sampai mesin menjalankan siklus tersebut dengan putaran terpanjang.

Cara ini akan membuat pembersihan menjadi lebih maksimal. Cairan pemutih ini dapat tersebar merata di seluruh sudut ruangan untuk mematikan bakteri. Sebaiknya usahakan bersihkan pemutih sebelum melanjutkan langkah selanjutnya.

5. Mengisi air panas kembali

Setelah membuang campuran di langkah sebelumnya, silakan isi kembali tabung menggunakan air panas. Ulangi juga pengaturan air panas pada mesin. Tambahkan cuka putih kurang lebih satu liter ke dalamnya. Cuka sangat baik dalam menghilangkan bau tidak sedap, bakteri, dan jamur.

Oleh karena itu, bisa dibilang langkah ini akan melengkapi step sebelumnya agar tabung benar-benar bersih. Sisa bakteri dari pencucian sebelumnya memang berpotensi membuat cucian berikutnya terpengaruh sehingga akan muncul bau apek. Dengan cara ini, maka risiko masalah tersebut dapat diminimalkan.

Dapat disimpulkan bahwa cara membersihkan mesin cuci sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda perlu memulainya dari membersihkan filter, gasket, dan pintu terlebih dahulu. Setelah itu, barulah pembersihan dilakukan pada bagian tabung.

Sebagai catatan, setelah melakukan langkah terakhir, pastikan Anda segera mengelap menggunakan kain bersih sampai kering. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan pertumbuhan jamur yang muncul karena lingkungan lembap.